Home Alone (1990)

0

Rating (0)

(0 votes, average: 0.00 out of 5)
You need to be a registered member to rate this.

Loading...

Home Alone (1990) Keluarga McCallister bersiap untuk menghabiskan Natal di Paris, dan berkumpul di rumah Kate dan Peter di pinggiran kota Chicago pada malam sebelum keberangkatan mereka.
Putra bungsu Kate dan Peter, Kevin, sering diejek oleh sepupu dan saudara-saudaranya, terutama kakak laki-lakinya Buzz. Kevin secara tidak sengaja merusak makan malam keluarga setelah pertengkaran singkat dengan Buzz, di mana tiket pesawat Kevin secara tidak sengaja dibuang, mengakibatkan Kate mengirimnya ke loteng.

Kevin mengecam ibunya karena membiarkan seluruh keluarganya diintimidasi dan ingin keluarganya pergi. Akibat angin kencang, listrik mati di tengah malam, jam weker juga mati, dan keluarga saya ketiduran.
Di tengah kekacauan itu, Kevin bergegas menuju bandara, namun tak sengaja tertinggal. Kevin bangun dan menemukan rumah kosong dan mobil keluarganya masih di garasi, tapi dia tidak menyadari dia menyewa van untuk membawanya ke bandara. Dia percaya bahwa keinginannya telah terkabul dan dia sangat gembira dengan kebebasan barunya.

Kevin takut dengan tetangganya “Pak Tua” Marley yang dikabarkan menjadi pembunuh berantai yang membunuh keluarganya. Rumah McAllister segera menjadi sasaran dua pencuri, “Bandit Basah” Harry Lime dan Marv Martins, yang telah membobol rumah kosong lainnya di lingkungan tersebut. Kevin menipu keluarganya dengan mengira mereka masih di rumah dan menunda rencananya untuk merampok keluarga McCallister . Kate menyadari Kevin tertinggal selama penerbangan.

Ketika keluarga tersebut tiba di Paris, mereka menemukan bahwa semua penerbangannya untuk dua hari berikutnya sudah dipesan dan panggilan telepon ke rumahnya di Chicago masih terputus. Peter dan seluruh keluarganya tinggal di apartemen saudaranya Rob di Paris. Kate, yang mengkhawatirkan keselamatan Kevin, berhasil naik pesawat ke Scranton, Pennsylvania. Dia mencoba mencari penerbangan ke Chicago, tetapi semua penerbangan penuh. Dalam, Kate dihubungi oleh Gus Polinsky, pemimpin band polka kelilingnya, yang menawarkan untuk menemaninya ke Chicago dengan truk pindahannya.